Biar lusuh.
Biar jenuh.
Biar orang mengaduh sampai gaduh.
Aku tetap dalam kependirianku.
Akukan lari,
mencari dan memilih
pendamping hidupku yang hakiki
yang tak pernah ternodai.
Apa yang dapat dibawa diri ini
untuk menghadap sang ilahi.
Wadag kosong tanpa busana
tanpa pernak-pernik itu
hanya kain putih dua meter persegi.
Cinta, angan dan kawan hanyalah ilusi,
ia pergi bersama yang pecinta.
Aduhai.....
kasihan sekali.
Kini telah mati...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar